GAME THEORY: NASH EQUILIBRIUM

Titik ekuilibrium adalah keadaan dimana kedua pihak sudah mencapai kesepakatan. Dalam game theory, Nash equilibrium adalah konsep solusi menggunakan serangkaian strategi dalam negosiasi yang melibatkan 2 pihak atau lebih dimana masing-masing pihak diasumsikan telah mengetahui strategi lawan, dan masing-masing pihak hanya dapat memperoleh keuntungan dengan mengubah strateginya sendiri. Bila pihak yang terlibat lebih dari 2, maka masing-masing pihak dapat mempertimbangkan alasan rasional dengan cara membentuk koalisi dengan pihak lain.
Jadi untuk menuju titik ekuilibrium dalam pendekatan Nash, pertanyaan utama yang harus dijawab kedua pihak adalah apakah dengan mengetahui strategi lawan, dengan asumsi bahwa strategi lawan adalah konstan, apakah negosiator itu dapat memperoleh keuntungan dengan cara mengubah strateginya? Negosiator berada dalam titik ekuilibrium jika perubahan strategi oleh salah satu pihak akan membawa dampak yang menguntungkan dengan biaya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan jika negosiator itu tetap pada strategi semula. Negosiasi yang ideal menurut Nash tidak harus menguntungkan kedua belah pihak, yang penting dalam pendekatan ini adalah ketika kedua pihak mendapat bagian dalam pencapaian kepentingannya, tidak mempermasalahkan prosentase kepentingan yang terakomodasi. Jadi dalam hal ini keadaan win-lose dapat diterima.
Nash Equilibrium mengakomodasi keadaan negosiasi yang non-cooperatif dan dilaksanakan secara terbuka. Di katakan non cooperatif karena dianggap tidak membentuk dan menjaga suatu urutan alur, tidak memperhatikan variabel diluar fokus pada kepentingan masing-masing, langsung pada sasaran dan telah ada pertukaran informasi dan strategi pada fase pre-negosiasi.
Gagasan utamanya adalah negosiator dapat memperjuangkan kepentingan secara rasional, dimana hasil akhirnya adalah tercapainya sebuah kesepakatan. Dalam negosiasi non-cooperatif ada tiga karakteristik khusus yaitu adanya informasi secara terbuka dengan terbukanya kepentingan yang mengarah pada bentuk koalisi bila pihak yang terlibat lebih dari dua, sifatnya tidak mengikat, dan adanya pemaksaan pada dirinya sendiri untuk melakukan suatu tindakan yang diinginkan (self enforcing).
Karena menitikberatkan pada pengambilan dan pengubahan strategi, negosiasi dalam Nash Equilibrium berlangsung dalam dua tahap. Tahapan pertama sekaligus tahapan yang paling menentukan adalah pre-negosiasi dimana kedua pihak saling menginformasikan semua alternatif, BATNA, penawaran dan permintaan ke lawan sehingga masing-masing pihak dapat menganalisis posisi diri sendiri dan lawan. Selanjutnya tahapan kedua adalah negosiasi itu sendiri dimana negosiator menganalisis strategi lawan dan menentukan perubahan strategi yang dianggap lebih baik.
Pendekatan kedua adalah A Coalition-Proof Nash Equilibrium (CPNE). CPNE ini muncul ketika negosiator tidak dapat melakukan hal yang lebih baik lagi walaupun mereka dapat saling bertukar informasi pada tahap pre-negosiasi. Nilai lebih dari teori ini adalah untuk merevisi asumsi dan pandangan dangkal dari gagasan mengenai bukti keseimbangan Nash dalam koalisi serta proses negosiasi yang disusun dengan grafik untuk membantu perluasan sifat dasar pendekatan dari model persiapan komunikasi dengan permainan yang lebih variatif.
Pendekatan Nash equilibrium mungkin merupakan salah satu solusi dalam usaha pencapaian hasil yang terbaik namun menurut saya konsep ini memiliki banyak kelemahan karena tidak dapat diterapkan dalam negosiasi yang tidak hanya berjalan satu kali (negosiasi berkelanjutan). Dalam negosiasi berkelanjutan, pengubahan strategi dapat membawa dampak non rasional karena pihak yang terlibat dapat mengancam lawan melalui aksi yang tidak rasional. Pihak yang satu dapat melakukan unfair play dengan tidak menginformasikan strategi yang sebenarnya pada pre-negosiasi dengan harapan lawan akan mengubah strateginya menuju ke keadaan yang lebih buruk. Apalagi dalam konsep ini, kemenangan satu pihak atas pihak lain hanya mempunyai 2 pilihan keadaan. Lawan tidak mengubah strateginya karena tidak ada strategi yang lebih baik atau keadaan kedua, lawan mengubah strategi dimana perubahan strategi itu memperburuk keadaan.
Kelemahan kedua adalah bahwa Nash equilibrium berasal dari pemikiran kaum positivis yang bersifat pragmatis – psikologis dengan sedikit mengabaikan self-consciousness pihak yang terlibat sebagai penggerak sosial yang utama. Substansi dasar Nash equilibrium dimana tahap yang paling penting adalah saat kedua pihak saling berkomunikasi dalam pre-negosiasi membawa akibat yang cukup fatal bila komunikan salah menangkap informasi dari komunikator sehingga mendapatkan pemahaman yang keliru mengenai strategi lawan. Hal ini dapat mendorong kepada pengambilan keputusan secara tidak tepat dan kurang menguntungkan.

Komentar